Waktu itu …
Ketika
aku menjejakan kaki di kota ini, awalnya
begitu ramai namun asing. Berjuta kekhawatiran menyerbuku dari berbagai
penjuru… tak pernah terumuskan kegelisahan itu. Apa boleh di kata, aku telah
bersumpah untuk menetap di kota ini. Ya…akhirnya ku langkahkan kaki meski
dengan rapuh dan tersendat. Akhirnya aku menjadi bagian dari kota ini. Kota
yang teramat ramai bagiku, dengan banyaknya orang yang asing di mataku.
Beberapa bulan telah ku lewati sambil menjalankan kewajibanku, sampai akhirnya
aku terbiasa dan menjadikan kota ini tidak begitu asing. Namun, entah apa yang
kurang… aku selalu merasa sendiri. Jauh dari keluarga, ya tentu. Tapi ada
alasan lain yang membuatku merasakan itu. Kota ini terlalu luas bagiku,
karenanya sulit untukku mencari seseorang yang mampu menjadi sandaran keluh
kesahku.
Orang
tuaku bilang,”aku sudah dewasa dan bisa hidup mandiri”, siapa bilang, aku masih
menjadi perempuan kecil yang manja, hanya saja jalan yang ku pilih mendesakku
untuk bisa mandiri. Jalan yang ku pilih adalah komitmenku. Namun, bagaimanapun
aku tak bisa terus merasakan kesunyian. Tak ada teman yang layak di panggil
teman. Entah apa yang salah, kehidupanku disini semuanya berbeda. Tapi yang
menguatkan keyakinanku adalah bayangan wajah-wajah penuh harapan akan masa
depan yang lebih baik. Mereka adalah kedua orang tuaku dan keluargaku.
Disini
.. semuanya ku mulai dengan kemandirianku. Hanya kepada tuhan dan kepada keluargaku
aku bergantung. Ada kalanya aku kesulitan untuk meminta bantuan, harus kepada
siapa ?
Tapi
aku melupakan semua rasa ketakutan itu dan lebih memilih untu terus maju ,
karna aku sadar sekarang aku bukan Barbie
kecil yang lemah , yang kemana-mana harus di temanai oleh mama. Mama meyakinkan
aku kalw aku bisa mandiri dan bisa menjadi perempuan yang kuat , tegar di luar
sana. Selama aku menyerahkan hidupku kepada Tuhan.
Kata-kata mama menguatkanku dan membuat ku
menjadi sangat yajin, meski aku tau kalaw di depan sana aku akan banyak
menghadapi kerikil-kerikil kehidupan, sangit dan manisnya menghadapi pertemanan
di luar sana.
Aku
akan membuktikan kalau aku bukan anak kecil lagi.