Kamis, 22 September 2016

Ada Cerita Di Balik Tetesan Hujan









Dear diary.

Kini terang sudah berganti menjadi malam, kulihat bintang bintang sudah mulai bersinar , disebelah nya ada kilauan bulan yang memancarkan cahaya nya.
Gemericik air hujan terdengar jelas di pendengaranku, tak lepas pandanganku pada tetesannya yang jatuh ke bumi untuk memberi kesegaran hidup pada setiap insan.
Tiba tiba telfon ku berdering , ku lihat pada saat itu mama yang menelfonku , tak munafik kubiarkan telfon ku & tak kuangkat telfon dari mama, karena aku ingin sendiri, berkali kali ku tolak telfon mama, aku tidak ingin mama tau kalaw aku sedang bersedih, karena mama adalah orang tua, sahabat, dan malaikat tanpa sayapku yang paling mengerti aku, apapun yang terjadi pasti kontak batin ke mama.
Ku pandangi hujan yang terus menerus jatuh ke bumi, apakah kau akan selalu memberikan air hidup ?? Coba lihat tanda tanya itu.  Tanda yang mengandung seribu kali pertanyaan.
Hujan , waktu kecil aku sering menari & tertawa di bawah hujan.
Hal yang paling aku suka dari hujan adalah ketika aku merasakan hujan jatuh membasahi ku, dan aku dapat tertawa & menari dibawahnya, tapi satu hal yang tersimpan dibalik hujan, kamu tau bahwa hujan tidak pernah menyimpan rasa kecewa.  Yah meski ia jatuh berkali kali ia tidak kecewa sedikit pun.
Sangat berbeda dengan kehidupan setiap insan yang ada dibumi, terlebih diri ini.
Kembali aku merenung sambil memandangi hujan , satu minggu kebelakang aku merasa aneh dengan hari hari ku. 

Kecewa dalam pertemanan itu sudah soal biasa, meski sebenarnya yang benar akan menjadi salah & yang salah akan menjadi benar, tidak sedikit pun hati marah tapi sempat sangat kecewa.
Beberapa waktu ini juga Tuhanku banyak mempertemukan aku dengan banyak orang & berbagi orang yang hanya mampir seketika saja, dan pergi begitu saja. Aku paham soal itu dimana keadaan menuntut ku untuk semakin berpikir dewasa, bahawa dunia sekarang keras teman, tidak ada yang bisa di percaya 99% . sekalipun itu sahabat mu , karena pasti ada hal yang ditutupi dari mu.
Gelap nya malam & kesunyian nya membawa ku pada satu rahasia yang tersimpan yaitu
"Bintang yang tertutup debu"  dapat kah dia memancarkan sedikit cahaya nya ???
Tanda tanya itu yang tidak dapat ku jawab hingga saat ini.
Mungkinkah ia bisa memancarkan cahaya nya??  Atau mungkin kah bintang itu akan seperti itu??
Tanya hatiku dengan kesal, banyak keluh kesah yang aku lemparkan pada hujan, tanpa ku sadar sebenarnya sama saja itu artinya aku berkeluh kesah pada Tuhanku sendiri.
Segera ku pecah lamunanku & mencoba untuk positive thinking ,
Seketika hatiku berkata apa yang aku pikirkan dan yang aku harapkan tidak akan selalu seperti apa yang di pikirkan Bapa di surga. 

Karena jalanku bukanlah jalan Mu dan rancanganku bukanlah rancangan Mu.
Meski hati selama beberapa hari ke belakang selalu penuh tanda tanya besar , why and why God??
Aku sadar salah bertanya seperti itu, dan selalu mempertanyakannya pada  Tuhan, yang jelas jelas aku sudah tau jawabannya adalah ' ia & tidak atau sabar menunggu'
Terkadang aku tau aku sangatlah egois aku hanya ingin semuanya serba simple! Jawaban yang simple.
Tapi hujan mengajarkan aku untuk menjadi pribadi yang bersabar.
Sama halnya dengan doa. 

Jika Ia berarti ia menjawab doa mu & itu yang terbaik buatku.
Jika tidak mungkin itu bukan yang terbaik
Dan jika sabar, sabarlah dalam menunggu sampai yang terbaik tiba.
Hujan juga mengajarkanku bahawa tidak akan pernah ada yang tertukar, jika itu hak dan milik mu pasti semua akan kembali.

Hujan juga mengajarkanku untuk tetap setia pada satu alasan hidup seperti daun yang setia pada pohon walaupun dia jatuh berguguran dia akan tumbuh pada tempatnya, sama seperti rumput yang selalu berdiri tegak meski kadang terinjak injak , ini bukan pilihan tapi tujuan.
Hidup memang penuh dengan pilihan tapi hanya satu tujuan di depan sana.
Sama halnya seperti hujan yang selalu setia datang tepat pada waktunya, meski kita tidak memintanya untuk datang.

Tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa hujan itu merupakan kesedihan. Tapi tidak halnya dengan ku , buatku hujan banyak sekali mengajarkanku berbagai hal.
Dan aku percaya di balik hujan pasti ada pelangi yang akan muncul.
Dibalik setiap pertanyaan pasti ada jawaban dan di balik setiap kesedihan pasti ada kebahagiaan.
Belajar dari hujan lebih baik menyakiti diri sendiri dari pada orang lain.
Dan berjalanlah seperti ombak yang setia pada arusnya dan tetap tenang.
Berjalanlah seperti jarum , meski sakit tertusuk tapi menjadi penyatu.
Jangan seperti gunting yang berjalan sebagai pemisah..


Hujan -) kita tidak bisa menghapus duka dunia, tetapi kita bisa memilih untuk hidup di dalam kebahagiaan yang kita ciptakan.


Lhena Floreta 



Rabu, 07 September 2016

Pertemuan Karena Satu Alasan



Pertemuan  Karena Satu Alasan


Ada cerita dibalik setiap pertemuan , ada perjalanan dibalik perpisahaan 



Dear Diary 

Di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal, pasti akan ada akhir. That’s life. Ketika akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal perjalanan yang lain, dan sebuah perpisahan akan menjadi pertemuan dengan sesuatu yang baru. And that’s more about life.

Percayakah kamu akan pertemuan?”, singkat ucapku melawan keheningan.
“Maksudku? Pertemuan? Seperti yang kita lakukan saat ini?”, tanyaku bingung kala itu, untuk memecahkan suasana keheningan & bingungku aku hanya mengatakan setiap pertemuan sudah ada yang mengaturnya. Dengan siapa aku harus bertemu pada hari ini & hari esok.  Jawabku dengan simple.
Pertemuan ?? coba lihat tanda Tanya itu, tanda yang mengandung banyak pertanyaan, Tiba-tiba aku teringat dengan sebuah cerita. Cerita tentang aku, kamu, dan berbagai pertemuan.
Suara gemericik angin malam itu & Suara deru kendaraan kala itu bersatu dengan suara-suara  ratusan insan manusia yang berkumpul pada malam itu. pekatnya malam yang  menggelapkan pikiran kita, memenuhinya dengan ego semata hanya bisa diam membisu saling menatap satu sama lain, saling melempar senyum meski saling tidak mengenal.
Ayunan lagu & music yang sederhan mengiringi suasana malam itu yang membuat kami semakin tertawa lepas, saling berbagi kisah & cerita hidup di kota yang amat padat & di penuhi dengan berbagai macam karakter manusia.
Tiba-Tiba ada seorang asing yang tidak kami kenal datang menjulurkan tangannya, dan menyapa dengan nada yang samar-samar.
Sapa nya “ Hey boleh kenalan tidak ? semua mata teman-teman yang disampingku tertuju & melihat orang asing itu, tak ku tolak juluran tangannya , ku julurkan kembali tanganku sambil menyebut namaku ,sambil melempar senyum sinis yang penuh kebingungan. Setekah itu ku tarik kembali tangan itu.
Kembali aku & teman-temanku melanjutkan perbincangan kami yang sempat terpotong tadi, lagi, lagi & lagi dia si orang asing itu sebut saja namanya ferel kembali mengganggu kami dengan tingkah nya yang sok kenal & sok dekat, dengan mengajak aku & teman-temanku berfoto bersama dengan teman-temanya, salah seorang dari teman-temanku sempat berkata “apa sih sksd bgt deh’’  sudah tidak apa2 hanya sebuah foto ini , lihat saja ke cameranya, biar cepat. Kami pun menerima ajakan nya untuk berfoto bersama. Hanya sekitar satu sampai dua kali jepretan foto.
Sedangkan dia masih saja sibuk dengan tingkah eksisnya bersama gengnya. Di saat sedang asik berbincang lagi & lagi dia kembali mengganggu & mengusik kami , rasanya kesal sekali pada saat  itu, ujarnya “ Hey boleh minta pinnya?” seketika aku mulai kesal dengan sikapnya karena terlalu lancang baru kenalan sudah minta nomor  dalam hatiku. Tiba-tiba dia berkata gak salahkan untuk tambah-tambah teman? Baiklah ku keluarkan ponselku & segera ku berikan padanya.agar perbincangan kami segera selesai & aku bias focus pada teman-temanku kembali.
Tanpa terasa waktu semakin cepat berlalu jam ditanganku sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib sudah terlalu malam untu aku diluar sampai jam segini, segera ku akhiri pembicaraanku dengan teman-temanku sambil aku berpamitan pulang. Dan meninggalkan mereka.
Waktu berlalu begitu cepat berubah pagi yang cerah & kebetulan hari minggu tepatnya waktu untuk bersantai bagiku setelah lelah beraktifitas selama enam hari.
Tiba-tiba ponsel ku berbunyi Dring-Dring , ku ambil & ku buka ternyata pesan dari si orang asing ferel
Yang berbunyi happy Sunday, jangan lupa ibadah yah.
Thanks yah balas ku dengan singkat jelas dan padat, yah memang seperti itulah aku yang tidak ingin terlalu banyak basa-basi pada orang yang baru aku kenal. Akhirnya lama kelamaan selama satu hari banyak hal yang di tanyakan padaku, hingga sampai pada sebuah pembahasan yang benar-benar membuat ku merasa nyambung dengan nya , dalam hatiku masih menerka-nerka benar kah pada jaman saat ini masih ada orang berpegang pada nilai-nilai kerohanian , ditambah dirinya seorang cowok, sangat mustahil pikirku.
Yah aku sadar aku telah meletakkan penilaian dan berburuk sangka pada si orang asing ferel, yah namanya juga manusia hanya bias menilai apa yang tampak dari luar pikirku. Ternyata oh ternyata 2 hari yah cerita demi cerita via chat , aku merasa penilaian ku sedikit salah , tak ku ambil pusing, biarlah dalam hatiku.
Tepat pada hari selasa , hamper menunjukkan jam 19.00 kembali telfonku berbunyi, kulihat panggilan masuk  dari  dia. Ku angkat ponselku dan say  hay, dia menelfonku Cuma mau Tanya posisiku dimana saat ini. Ku jawab masih dikantor. Secara tiba-tiba dia menawarka Na mau pulang bareng gak? Aku terdiam sejenak , apa maksud semua ini Tanya ku pada diriku ? ku pecah lamunanku dengan cepat sudah-sudah Na hayuu jangan negative thinking, positive thinking saja.

Ku jawab kembali ponselku danku katakana apa tidak terlalu jauh ke daerah aku & tidak apa-apa? Jawabya tidak maslah, baiklah kataku kita ketemu di depan Gedung A.
Tepat pukul 19.15 Wib kami bertemu dan kujulurkan tanganku sambil melempar senyum kecil, hallo, tak berlama-lama kami berangkat, bercerita-cerita sepanjang jalan , hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti sebentar minun-minum & menggunakan waktu tersebut sharing. Dari a sampai z dia bercerita tentang dirinya , pribadinya di masa lalu, jelek-jeleknya dia di masa lalu, dan bagaimana dia bias sampai di titik sekarang. Posisiku sebagai pendengar yang baik aku tertegun sambil berkata-kata di hati kecilku , jarang sekali orang di jaman sekarang yang mau menceritakan tentang dirinya, apa benar dia adalah seorang yang terbuka terhadap  siapapun?? Tanya  ku dalam hati. Kebali coba lihat tanda Tanya itu karena ku belum menemukan jawabannya & masih mendengarkan dia cerita yang panjangnya hampir 3 buku tentang masa lalunya sampai membuat ku ngantuk hehehe. Tiba-tiba aku dengar dia bisa sampai seperti ini karena lawatan, karena dia berserah diri pada sang penciptanya. Waw dalam hatiku , aku percaya ini , sekarang aku menemukan jawabannya.  Yah biklah dalam hatiku aku percaya karena aku sendiri mempunyai cerita pribadi tentang perjalanan ku bersama  Tuhan ku, hatiku berkata , hey God boleh aku sharing perjalananku bersaMu selama ini pada dia. Akhirnnya aku berkata2 padanya menceritakan sedikit tentang aku dan Bapaku di surge , meski tidak rinci tapi setidaknya ada kabar baik yang bias aku bagikan. Aku perhatikan wajah si orang asing itu mendengarkan setiap ceritaku hehhe. Akhirnya dia berkata Waww  amazing, ternyata ngobrol nya nyambung yah enak sekali sharing-sharing begini, hanya ku balas dengan senyum sambil menggelengkan kepalaku.
Kemudian tiba-tiba dia berkata kog kita bias sampai akran begini yah Tanya nya? Jawabku dengan simple setiap pertemuan sudah ada yang mengaturnya dengan siapa kita bertemu hari ini & esok karena semua sudah di atur & kita hanya menjalankannya saja.

Kulirik jam tanganku sudah waktunya pulang , kuaja dia pulang , oh iya sebelum pulang dia memaksa ku untuk menghabiskan minumanku yang kami pesan tadi yang telah dicampurkan nya dengan tolak angin, sehingga rasa minuman itu tidak karuan rasanya sedikit panas dan pedas di tenggorokan , hal ini mengingatkan ku dengan secangkir kopi kosong.  Segera ku alihkan pembicaraan, hingga begegas pulang , dia menghantarkan aku sampai di rumah tapi aku tolak, hanya sampai depan. Kerena aku memiliki janji yang harus aku pegang pada ke dua orang tuaku. Akhirnya dia mengerti maksud ku.
Yah waktu terus berjalan seperti jam yang selalu berputar mengikiti poros bumi dan seperti matahari yang selalu setia memberikan teriknya, cerita demi cerita terus berlangsung, yah lebih tepatnya yang aku katakana cerita seorang adik dan kaka saat ini saling mendukung satu sama lain, saling berbagi
 Sama seperti kehidupan yang masih berlangsung , seperti waktu yang masih berjalan, yah seperti pertemanan kami yang masih berlanjut, yang masih belum memiliki akhirnya atau ending nya, tapi aku tau  setiap pertemuan pasti ada perpisahaan , karena pertemuan & perpisahaan berjalan beriringan . dan yang terpenting itu.

"Manusia dipertemukan untuk suatu alasan, entah untuk belajar atau mengajarkan. Entah untuk menjadi bagian terpenting, atau hanya sekedarnya. Akan tetapi tetaplah menjadi yang terbaik di waktu tersebut. Lakukan dengan tulus, Meski tidak menjadi apa yang diinginkan. Tidak ada yang sia – sia karena Tuhan yang mempertemukan"

Lhena Floreta .