Minggu, 08 Desember 2013

Pemanfaatan Limbah Kayu Dan Plastik.

Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam,kayu adalah sisa potongan dalam berbagai  bentuk  dan  ukuran  yang  terpaksa  harus  dikorbankan  dalam  proses produksinya karena tidak dapat menghasilkan produk (output) yang bernilai tinggi dari segi ekonomi dengan tingkat teknologi pengolahan tertentu yang digunakan.

limbah kayu adalah sisa-sisa kayu atau bagian kayu yang dianggap tidak bernilai ekonomi lagi dalam proses tertentu, pada waktu tertentu dan tempat tertentu yang mungkin masih dimanfaatkan pada proses dan waktu yang berbeda

 
                       contoh limbah kayu dengan potongan bulat yang menumpuk.

Karena sifat dan karakteristik kayu  yang unik, kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus meningkat membuat potensi hutan terus berkurang, menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain dengan memanfaatkan limbah berupa serbuk kayu menjadi produk yang bermanfaat. Di lain pihak, seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan akan plastik terus meningkat Sebagai konsekuensinya, peningkatan limbah plastikpun tidak terelakkan. Limbah plastik merupakan bahan yang tidak dapat terdekomposisi oleh mikroorganisme pengurai (non biodegradable), sehingga penumpukkannya di alam dikhawatirkan akan menimbulkan masalah bagi lingkungan.penumpukan limbah plastik yang tak tertanggulangi dapat kita lihat dihamparan sungai ciliwung kota jakarta,semakin menumpuk dan menumpuknya limbah tersebut dapat membuat ibukota itu terendam air/tergenang pada musim hujan., dan penumpukan limbah kayu sisa bahan furnitureterus menerus meningkat, pemanfaatan pengguna kayu kian hari kian meningkat sehinggamembuat hutan kita menjadi tanah gersang.

POTENSI DAN PEMANFAATAN LIMBAH SERBUK KAYU 
 sampai saat ini masih terus-menerus ditanggulangi karena
Kebutuhan manusia akan kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Kebutuhan kayu untuk industri perkayuan di Indonesia diperkirakan sangat meningkat  per tahunnya dengan kenaikan rata-rata sebesar 14,2 % per tahun sedangkan produksi kayu bulat diperkirakan hanya sebesar 25 juta m3 per tahun, dengan demikian terjadi defisit sebesar 45 juta m3 (komversi hutan alam menjadi lahan pertanian, perladangan berpindah, kebakaran hutan, praktek pemanenan yang tidak efisen dan pengembangan infrastruktur yang diikuti oleh perambahan hutan. Kondisi ini menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain melalui konsep the whole tree utilization, disamping meningkatkan penggunaan bahan berlignoselulosa non kayu, dan pengembangan produk-produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu.Priyono,2001). Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya daya dukung hutan sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan kayu. Keadaan ini diperparah oleh adanya komversi hutan alam menjadi lahan pertanian, perladangan berpindah, kebakaran hutan, praktek pemanenan yang tidak efisen dan pengembangan infrastruktur yang diikuti oleh perambahan hutan. Kondisi ini menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana, antara lain melalui konsep the whole tree utilization, disamping meningkatkan penggunaan bahan berlignoselulosa non kayu, dan pengembangan produk-produk inovatif sebagai bahan bangunan pengganti kayu.(Priyono,2001)

Sebagai contoh adalah pada industri penggergajian di Jambi yang berjumlah 150 buah yang kesemuanya terletak ditepi sungai Batanghari, limbah kayu gergajian yang dihasilkan dibuang ke tepi sungai tersebut sehingga terjadi proses pendangkalan dan pengecilan ruas sungai. Peningkatan limbah kayu pun tak dapat kita pungkiri kian hari kian meningkat pula,dan menyebabkan pencemaran lingkungan hidup, dan berdampak negativ kedepannya yaitu membuat hutan indonesia menjadi habis tak ada lagi pepohonan yang dapat membantu memfilter udara.

Kita sebagai generasi muda sudah saatnya kita bertindak untuk melestarikan negri kita seperti sedia kala,yang sejuk penuh dengan kedamaian,rapih dan bebas dari pencemaran lingkungan,kita sebagai pemuda akankah  kita berdiam diri dan membiarkan tanah pusaka ini menjadi seperti gurun pasir atau rusak hanya karna pencemaran lingkungan dan penumpukan limbah-limbah yang berlebihaan? , tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki semuanya,mari kita lestarikan hutan kita kembali ,dengan melakukan reboisasi kembali(penghijauan kembali) Seperti gambar dibawah.  { magdalena}


Limbah Plastik.

Mendengar kata plastik pasti kita sudah tidak asing lagi ,kata plastik itu sudah sangat familiar tentunya dalam klehidupan,siapa sangka sebenarnya plastik yang biasanya kita buang begitu saja sedikit demi sedikit menjadi tertumpuk dapat mencemarkan lingkungan menjadi tidak sehat lagi,terlebih sampah plastik yang sering kita buang di sungai ,mengalami penumpukan dapat membuat penecilan ruas sungai,sehingga saat hujan turun maka sungai akan meluap ,sampah-sampah plastik yang tadinya kita buang disungai akan meluap kepermukaan juga,dan lebih ironisnya lagi saat musim hujan ibukota selalu banjir pasti banjir tersebut akan membuat sampah mencuat dan tergenang diatas permukaan air itulah yang disebut dengan penumpukan limbah plastik yang nyata dalam kehidupan kita



  Nama plastik mewakili ribuan bahan yang berbeda sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara garis besar plastik dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yakni plastik yang bersifat thermoplastic dan yang bersifat thermoset. Thermoplastic dapat dibentuk kembali dengan mudah dan diproses menjadi bentuk lain, sedangkan jenis thermoset bila telah mengeras tidak dapat dilunakkan kembali. Plastik yang paling umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah dalam bentuk thermoplastic. 

Pemanfaatan limbah plastik dengan cara daur ulang umumnya dilakukan oleh industri. Secara umum terdapat empat persyaratan agar suatu limbah plastik dapat diproses oleh suatu industri, antara lain limbah harus dalam bentuk tertentu sesuai kebutuhan (biji, pellet, serbuk, pecahan), limbah harus homogen, tidak terkontaminasi, serta diupayakan tidak teroksidasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebelum digunakan limbah plastik diproses melalui tahapan sederhana, yaitu pemisahan, pemotongan, pencucian, dan penghilangan zat-zat seperti besi dan sebagainya (Sasse et al.,1995).

Pemanfaatan limbah plastik merupakan upaya menekan pembuangan plastik seminimal mungkin dan dalam batas tertentu menghemat sumber daya dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor. Pemanfaatan limbah plastik dapat dilakukan dengan pemakaian kembali (reuse) maupun daur ulang (recycle). Di Indonesia, pemanfaatan limbah plastik dalam skala rumah tangga umumnya adalah dengan pemakaian kembali dengan keperluan yang berbeda, misalnya tempat cat yang terbuat dari plastik digunakan untuk pot atau ember. Sisi jelek pemakaian kembali, terutama dalam bentuk kemasan adalah sering digunakan untuk pemalsuan produk seperti yang seringkali terjadi di kota-kota besar (Syafitrie, 2001). 
 
Terdapat hal yang menguntungkan dalam pemanfaatan limbah plastik di Indonesia dibandingkan negara maju. Hal ini dimungkinkan karena pemisahan secara manual yang dianggap tidak mungkin dilakukan di negara maju, dapat dilakukan di Indonesia yang mempunyai tenaga kerja melimpah sehingga pemisahan tidak perlu dilakukan dengan peralatan canggih yang memerlukan biaya tinggi. Kondisi ini memungkinkan berkembangnya industri daur ulang plastik di Indonesia, Pemanfaatan plastik daur ulang dalam pembuatan kembali barang-barang plastik telah berkembang pesat. Hampir seluruh jenis limbah plastik (80%) dapat diproses kembali menjadi barang semula walaupun harus dilakukan pencampuran dengan bahan baku baru dan additive untuk meningkatkan kualitas (Syafitrie, 2001). 

Menurut saya semuanya bisa dimanffatkan kembali,sama halnya dengan limbah jika didaur ulang kembali bisa dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti contoh>
Limbah plastik ,bekas cat jika didaur ulang kembali bisa digunakan menjadi ember, dan limbah potongan kayu seperti pada gambar diatas, potongan kayu kecil dan berbentuk bulat dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku, semua yang kita anggap sampah dalam kehidupan kita sehari-hari bukan berarti tidak berharga,karna semua itu bisa didaur ulang kembali tergantung pada jenisnya dan pengolahaan daur ulang nya kembali.

Dengan melakukan daur ulang limbah/sampah disekitar atau dilingkungan hidup itu berarti kita peduli dengan alam kita dan berpartisipasi dalam melestarikan lingkungan hidup,karna lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.


                                                                        by: magdalena simanjuntak.

                                                                                  201204133.

         

                                                                                                                                                                                                                                                                                               






Tidak ada komentar:

Posting Komentar