Senin, 09 Desember 2013

Tanah ini yang ke satu.

Tanah. Sungai. Pohon. Kabut. Rumput. Satwa. Bulan.Kawah. Air terjun. Matahari. Pasir.


Berjalan disisi - sisi itu.. membuat ku tertegun. Lama.

Lama sekali.

Ampun Tuhan!!

Ini semua 'hadiah' yang paling indah yang diterima manusianya.. manusia Indonesia.

Betapa tidak. IndonesiaKu indah sekali. Hijau daunnya, coklat tanahnya, begitu besar nan gagahnya gunung ini bertengger di tanah Jawa. Memperlihatkan betapa perkasanya dirinya dan tak tergoyahkan.

Galunggung- Papandayan bagiku yang saat itu hampir kehilangan kesadaran karna begitu menggilanya aku pada alam ini adalah rumah ramah yang bersedia dikunjungi siapa saja.
si miskin, si kaya, si pendosa, si suci, siapapun..

Dengan tangan besarnya, ia mengulurkan tangan menyambut kau!
Termasuk aku!

Maka, aku datang... walau cuaca itu tak sedang bersaahabat.

Kabut bahkan tidak menghalangi pemandanganku untuk melahap semua yang disajikan gunung ini.

Langkah kaki makin mantap saat menginjak tanah coklat nan subur Galunggung Papandayan.
Puncak adalah tujuanku.

Pelan... Pelan.. Berhenti.. Jalan.. Maju. Tiada berhenti sampai nafasku habis.
Mereka berkata "Istirahat mon.. lu mati disini, gua tinggal"

Hahahaha...
Mengingat kesombonganKu, jadi malu aku.

Dalam rangkaian perjalanan hanya takjub yang dapat mengambarkan perasaanku.
Memang, ini yang pertama untukKu.

Setiap tetes keringat yang jatuh ke tanah Galunggung-Papandayan adalah doa dan harapanku akan keutuhan gunung ini. Sampai nanti, anak-cucu-cicit ku mendakinya.






dari puncak, Jawa barat lumayan terlihat
dari puncak, Jawa barat lumayan terlihat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar