Kamis, 22 Oktober 2015

Papa engkaulah perisaiku.

Papa Adalah Pahlawanku. 

Dia adalah orang yang tak pernah letih untuk terus membuat ku tersenyum. 
Dia adalah orang yang selalu rela berkorban untuk diriku. 

Teringat kembali semua kenangan masa kecil ku.
Ketika ia mengajarkan langkah-langkah kecil ku dengan penuh semangat. Betapa bahagia hatinya ketika ia mengetahui aku mulai terbiasa untuk melangkahkan satu dua langkah kakiku. 

Ketika aku sakit , betapa khawatirnya ia dan selalu menggendong tubuh mungilku & tak pernah melepaskan pelukannya dari ku. & bahkan ia mengatakan biar saya saja yang sakit , kamu jangan yah Nak. 

Seiring berjalannya waktu aku pun tumbuh menjadi semakin dewasa. 
"Pribadi yang mengandalkan Tuhan "  hal ini lah yang selalu di tanamkan oleh papa pada ku mulai dari aku kecil hingga saat ini. 
Ia sangat merindukan aku sebagai pribadi yang selalu mengandalkan Tuhan , pribadi yang mengasihi, pribadi yang mengampuni & pribadi yang dapat memberi. 

Dia adalah malaikat ku yang tak pernah henti untuk menjagaku selalu. 
Dia juga lah yang menjadi Guru bagiku yang selalu mengajari aku banyak hal. 
Dia juga lah yang menjadi batu sandaran ku tempat aku mengeluh dan menangis. 

Ketika aku sedang dihadapkan pada suatu masalah yang amat rumit bagiku & yang akan menjadi keputusan ku dimasa mendatang. Di saat itulah perdebatan kecil diantara kami di mulai. Saling beradu argument. Dan menperthankan pendapat masing-masing. 

Aku merasa saat itu juga menjadi pribadi yang sangat Egois , begitu juga dengan papa yang dulu aku kenal dengan sifat nya yang selalu bijaksana. Berubah total menjadi pribadi yang sangat egois. 
Yang tidak mau mendengarkan pendapat anaknya & selalu ingin pendapat dan keputusannya paling benar. 

Namun sayang saat itu aku memutuskan sendiri, langkah ini lah yang akan aku ambil untuk kehidupanku di masa yang akan datang nanti. 

Karena malam akan berganti menjadi terang yang penuh dengan kedermawanannya. 

Mungkin saat ini rasa kecewa menyelimuti hatinya karena keputusanku. 
Mungkin juga hampir tak ada kata yang bisa ia ucapkan padaku. 

Meski aku tau aku telah melukai hatinya , tapi aku yakin pasti ada penawarnya untuk setiap luka. 
Tapi aku tau seorang papa tetaplah orang biasa yang punya batasan. 
Dan jauh di dalam hatinya dia selalu menginginkan yang terbaik untuk putri nya. 
Seperti yang ia lakukan dulu untuk mengabulkan permintaanku dari aku kecil sampai aku dewasa nanti. 

Hal yang paling mengesankan buatku & menjadi dambaan bagi nya. 

Saat aku masih duduk di bangku SD, aku mengatakan padanya 
"Papa saat natal nanti aku ingin menjadi seorang putri atau princess yang bergaun merah mekar & sepatu merah". Dan yang papa katakan saat itu baik-baik permintaan mu akan terkabul saat natal nanti , tapi kamu harus menjadi pemenang untuk ayat hafalan emas.  Ya ia memberikan aku syarat itu. Tanpa ia minta sebenarnya per bulannya memang aku selalu menjadi pemenang. 

Dan di ingatkan kembali dengan permintaan ku saat aku akan melakukan baptisan sidi. " papa aku minta pada saat aku sidi nanti dengan menggunakan pakaian putih2 aku minta kalian berada tempat di belakangku. 

Aku sadari masih banyak hal yang aku perlu tau & tempat ku untuk menangis serta membuat hari-harimu selalu dengan senyuman. 
Masih banyak langkah yang harus aku tuju & masih banyak kesalahaan yang belum aku coba di depan sana yang nanti nya akan mengantarkanku ke gerbang kebahagiaan. 

Papa engkaulah segalanya bagiku , saat aku terjatuh engkau mengangkatku. 

Karena itu maafkan untuk segala kekuranganku. 

Aku selalu menyayangimu sampai akhir hidupku. 
Karena engkaulah langit yang selalu menjaga lurus horizonku. 

Teruntuk Papa ku tersayang. 
St. G . Simanjuntak 

I LOVE You Papa. 

Kamis, 15 Oktober 2015

Doa adalah cahaya.

DoA  adalah Cahaya Bagi Ketidakmengertian Kita'

Kenapa kita harus berdoa?
Untuk apa berdoa, toh tak semuanya akan dikabulkan?
Benarkah berdoa itu hanya buang-buang waktu saja?
Orang lain nggak berdoa, tapi mereka kelihatan bahagia dan baik-baik saja?
Untuk apa berdoa?

Mungkin kita pernah berada dalam situasi itu. Saat kita sudah merasa putus asa dan tak tahu apa yang harus dilakukan, hidup rasanya terasa gelap. Kita seolah berada di gang buntu, mau kembali ke titik awal pun rasanya tak mungkin karena tubuh yang sudah lelah dan energi yang sudah terkuras. Di saat seperti itu, kita mungkin akan berdoa. Tapi doa yang kita ucapkan malah berisi ungkapan kemarahan, kekesalan, dan kekecewaan kita. Bahkan kita melontarkan kutukan dan cacian dalam doa kita. Jadi untuk apa berdoa?

Ladies, tiap orang punya persoalan dan masalah hidup masing-masing. Bahkan orang yang kita anggap bahagia dan baik-baik saja mungkin sebenarnya sedang menghadapi masalah pelik. Hanya saja dia berjuang dalam diamnya dan dalam butiran-butiran doanya. Dia tak mau membuat orang lain ikut cemas atau sedih dengan masalah yang membebaninya. Kita juga tak pernah tahu apa yang ia ucapkan dalam doa-doanya setiap hari yang bisa membuat dirinya kuat.

”Doa adalah cahaya bagi ketidakmengertian kita. Kata Ayah, di tengah dunia yang gelap, malaikat pembawa rahmat hanya dapat melihat mereka yang menyalakan cahaya. Mereka yang berdoa adalah mereka yang sedang menyalakan cahaya dirinya dan memberitahu para malaikat bahwa mereka masih mengingat Tuhan di dunia—meski tidak selalu mengerti. Mungkin, doa juga merupakan cara kita untuk belajar mengerti.” (Fahd Pahdepie, Rumah Tangga)

Saat berdoa, disadari atau tidak, kita sedang menyalakan cahaya untuk hidup yang kita jalani. Kita memberi energi pada diri kita sendiri untuk bertahan. Berproses untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Yang senantiasa berpikir jernih di setiap tindakan. Tak ceroboh melakukan sesuatu.

Kita berdoa pada Sang Penggenggam Hidup. Mungkin kita merasa saat ini Ia tak mengabulkan doa kita. Tapi yakinlah Ia akan selalu memberi semua yang kita butuhkan.

Mungkin saat ini kita sedang buntu menghadapi sesuatu. Kita tak tahu apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Tak mengerti dengan semua yang terjadi dan menimpa kita. Dan berdoa adalah cahaya untuk ketidakmengertian kita, yang akan membawa kita pada sebuah pemahaman, sebuah jawaban yang akan kita syukuri pada akhirnya.


Kamis, 08 Oktober 2015

Dia yang dulu pernah ada disisi

Dia yang pernah ada disisi, yang selalu berjuang untuk membuat aku bangkit kembali & membuka mataku kembali arti sebuah kebahagiaan, yah kebahagiaan pertemanan & persahabatan. 

Dia mengatakan tak ada ukurannya cinta persahabatan dibandingkan dengan cinta sepasang kekasih. Cinta persahabatan takkan pernah putus sedangkan cinta sepasang insan manusia bisa saja gugur. 

Ia pula yang mengatakan padaku bahwa cintanya tidak akan pernah berhenti, karna ia memberikan semua cintanya pada gadis manja ini. Yah ia memberikan seluruh cintanya sebagai sahabat. 

Aku adalah orang yang tak pernah menghiraukan arti kata cinta. Because I am single & verry happy. & aku baik2 saja menikmati hidup yang aku punya. 

Tapi akhirnya sang waktu berkata lain, karena kedekatan kami membuat satu sama lain merasa nyaman. & dia juga yang mengatakan padaku untuk mengubah & mencabut perkataanya dulu untu mengubah persahabatan menjadi cinta. 
Awalnya aku mentertawainya, & ia terus memandangku sambil mengatakan aku serius. Akupun terdiam dan berbicara padanya hey mengubah menjadi cinta?? Kita itu sahabat & ia yang mengatakan persahabatan itu penuh cinta. 

Hingga akhirnya dia mengatakan untuk serius & mengubah sahabat menjadi kekasih. Awalnya hati ini penuh dengan keraguan apakah mungkin ini akan berjalan dengan baik ?? 

Hingga akhirnya aku putuskan untuk menerimanya dan ada satu perkataan yang keluar dari mulutnya bahwa ia akan selalu ada di dekatku & Sang pencipta mendengar perkataan ini aku tidak pernah main2 dengan setiap apa yang aku ucapkan. 
Yah kata2 nya itu masuk kedalam hatiku , hingga akhirnya aku berfikir bahwa ia adalah kebahagian yang dikirim padaku. 

Yah mungkin aku adalah wanita yang paling beruntung saat itu karena ku temukan cinta didalam sahabatku & ku temukan jiwa sahabat didalam cintaku. 

Waktu semakin berlalu cepat , tanpa terasa kami sudah bersama hampir 4 tahun, tanpa pernah 1 haripun kami lewati dengan ribut atau salah paham. 
Dia yang dulu disisi banyak mengajarkan aku banyak hal & terlintas sampai saat ini. 
Caranya berbagi satu sama lain 
Caranya untuk tetap sabar
Caranya untuk bangkit & semangat
Caranya untuk menolong 
Caranya untuk menghiburku 
Caranya untuk mensupport kuliahku
Caranya untuk saling menghargai perbedaan 

Semua itu sudah tertanam dalam diriku , hingga akhirnya ada permasalahaan diantara kami, yah akulah pemicu masalah tersebut karena tanpa ada angin atau hujan aku mengatakan padanya aku mohon hargai keputusanku aku ingin mengakhiri hubungan ini. Jelas awalnya dia marah bahkan sangat marah karena sebelumnya semua baik2 saja.  Hingga akhirnya dia menanyakan sebab akibatnya. 
Saat itu aku tak tau harus dari mana aku menjelaskan padanya , aku hanya katakan suatu saat kamu pasti mengerti tapi yang jelas saat ini aku sedang tidak dengan orang lain. Karena aku yakin dia pasti mengerti dengan kata. "Difference beautiful, Difference barrier, Difference problem. 
Dia Adalah orang cerdas untuk mengerti maksudku , sampai ia menguatkan aku dengan kta semua masalah ada jalan keluarnya , seperti pelangi sehabis hujan . Yakin lah. 

Ya mungkin hujan tapi pelangi tidak akan pernah hadir di sisi kami. 
Aku tetap pada keputusanku untuk mengakirinya. 
Awalnya mungkin sangat sakit. Tapi aku harus terbiasa tanpa dia. 

Mungkin saat itu aku merasa berhenti. Tapi selalu ada wanita yang menjadi kekuatan & teman setia ku sejak aku dari bayi. Yang mengatakan semuanya akan berhenti jika sudah indah, jika belum indah maka jangan pernah berhenti. 

Ada benar nya hal yang dikatakan oleh mamaku & aku kembali bangun dari sedihku. 
Dia yang dulu ada di sisi akan menjadi yang terbaik .
Mungkin sekarang aku harus benar-benar menutup cerita ini. Karena dia hanya ada di masa laluku. 
Menutup bukan berarti melupakannya. 
1 hal yang bisa aku lakukan yaitu mengenangmu adalah cara terbaikku untuk tidak melupakannya" 

Untuk dia yang dulu pernah ada disisi. 

Tertanda.