Papa Adalah Pahlawanku.
Dia adalah orang yang tak pernah letih untuk terus membuat ku tersenyum.
Dia adalah orang yang selalu rela berkorban untuk diriku.
Teringat kembali semua kenangan masa kecil ku.
Ketika ia mengajarkan langkah-langkah kecil ku dengan penuh semangat. Betapa bahagia hatinya ketika ia mengetahui aku mulai terbiasa untuk melangkahkan satu dua langkah kakiku.
Ketika aku sakit , betapa khawatirnya ia dan selalu menggendong tubuh mungilku & tak pernah melepaskan pelukannya dari ku. & bahkan ia mengatakan biar saya saja yang sakit , kamu jangan yah Nak.
Seiring berjalannya waktu aku pun tumbuh menjadi semakin dewasa.
"Pribadi yang mengandalkan Tuhan " hal ini lah yang selalu di tanamkan oleh papa pada ku mulai dari aku kecil hingga saat ini.
Ia sangat merindukan aku sebagai pribadi yang selalu mengandalkan Tuhan , pribadi yang mengasihi, pribadi yang mengampuni & pribadi yang dapat memberi.
Dia adalah malaikat ku yang tak pernah henti untuk menjagaku selalu.
Dia juga lah yang menjadi Guru bagiku yang selalu mengajari aku banyak hal.
Dia juga lah yang menjadi batu sandaran ku tempat aku mengeluh dan menangis.
Ketika aku sedang dihadapkan pada suatu masalah yang amat rumit bagiku & yang akan menjadi keputusan ku dimasa mendatang. Di saat itulah perdebatan kecil diantara kami di mulai. Saling beradu argument. Dan menperthankan pendapat masing-masing.
Aku merasa saat itu juga menjadi pribadi yang sangat Egois , begitu juga dengan papa yang dulu aku kenal dengan sifat nya yang selalu bijaksana. Berubah total menjadi pribadi yang sangat egois.
Yang tidak mau mendengarkan pendapat anaknya & selalu ingin pendapat dan keputusannya paling benar.
Namun sayang saat itu aku memutuskan sendiri, langkah ini lah yang akan aku ambil untuk kehidupanku di masa yang akan datang nanti.
Karena malam akan berganti menjadi terang yang penuh dengan kedermawanannya.
Mungkin saat ini rasa kecewa menyelimuti hatinya karena keputusanku.
Mungkin juga hampir tak ada kata yang bisa ia ucapkan padaku.
Meski aku tau aku telah melukai hatinya , tapi aku yakin pasti ada penawarnya untuk setiap luka.
Tapi aku tau seorang papa tetaplah orang biasa yang punya batasan.
Dan jauh di dalam hatinya dia selalu menginginkan yang terbaik untuk putri nya.
Seperti yang ia lakukan dulu untuk mengabulkan permintaanku dari aku kecil sampai aku dewasa nanti.
Hal yang paling mengesankan buatku & menjadi dambaan bagi nya.
Saat aku masih duduk di bangku SD, aku mengatakan padanya
"Papa saat natal nanti aku ingin menjadi seorang putri atau princess yang bergaun merah mekar & sepatu merah". Dan yang papa katakan saat itu baik-baik permintaan mu akan terkabul saat natal nanti , tapi kamu harus menjadi pemenang untuk ayat hafalan emas. Ya ia memberikan aku syarat itu. Tanpa ia minta sebenarnya per bulannya memang aku selalu menjadi pemenang.
Dan di ingatkan kembali dengan permintaan ku saat aku akan melakukan baptisan sidi. " papa aku minta pada saat aku sidi nanti dengan menggunakan pakaian putih2 aku minta kalian berada tempat di belakangku.
Aku sadari masih banyak hal yang aku perlu tau & tempat ku untuk menangis serta membuat hari-harimu selalu dengan senyuman.
Masih banyak langkah yang harus aku tuju & masih banyak kesalahaan yang belum aku coba di depan sana yang nanti nya akan mengantarkanku ke gerbang kebahagiaan.
Papa engkaulah segalanya bagiku , saat aku terjatuh engkau mengangkatku.
Karena itu maafkan untuk segala kekuranganku.
Aku selalu menyayangimu sampai akhir hidupku.
Karena engkaulah langit yang selalu menjaga lurus horizonku.
Teruntuk Papa ku tersayang.
St. G . Simanjuntak
I LOVE You Papa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar